Home / Artikel / Aqidah / Awas Dukun !!!

Awas Dukun !!!

Asal Usul Mengapa Seseorang Menjadi Dukun

Ada beberapa sumber cara hingga seseorang menjadi dukun, diantaranya :

1. bersumber dari warisan nenek moyang secara turun temurun.

Ini biasanya karena jin-jin (khadam) yang dimiliki nenek moyang kemudian akrab dan menjadi pengasuh serta berkuasa atas anak keturunannya.

2. bersumber dari apa yang mereka sebut kasyaf, ilham, wangsit atau renungan.

Mereka beranggapan, bahwa dari sanalah mereka dapat mengetahui ilmu ghaib atau ilmu laduni. Dengan dasar itulah mereka mengklaim bahwa dirinya adalah wali yang mendapat karamah, dan makhluk halus yang berbicara dengan dirinya adalah malaikat.

Akibatnya orang awam banyak yang datang untuk meminta berkah kepada mereka atau meminta agar kebutuhannya dapat dipenuhi. Ini jelas merupakan kebohongan yang nyata. Sesungguhnya mereka memang wali, tapi wali setan, sama sekali bukan wali Allah. Sedangkan daya linuwih yang mereka sebut sebagai karamah atau ilmu laduni sebenarnya hanyalah sihir. Dan makhluk halus yang disangka malaikat tidak lain hanyalah jin dan setan.

Allah Ta’ala menegaskan dalam firmanNya :

وَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ إِلىَ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوْكُمْ

“sesungguhnya setan itu membisikkan (wahyunya) kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu…(Al An’am : 121).

Al Hafidz Ibnu Katsir berkata :” Ibnu ‘Abbas berkata :” wahyu itu ada dua macam, wahyu dari Allah dan wahyu dari setan… wahyu dari setan diberikan kepada kawan-kawannya dengan tujuan menyerang para pengikut kebenaran “.

3. bersumber dari benda-benda yang keramat.

Atau istilah sekarang benda-benda mulia seperti batu mulia, kayu bertuah, wesi aji, kulbuntet, merah delima, qur’an stambul dan lain-lain.

Benda-benda tersebut konon bisa didapatkan dari para nenek moyang atau dari makhluk halus melalui tapa, semedi, atau beli dari para dukun.

Bahaya Dukun Dan Perdukunan

Islam memandang perdukunan sebagai suatu perbuatan yang berbahaya yang dapat mengancam aqidah seseorang yang berakibat menjadi batal keislamannya, diantara bahaya dukun dan perdukunan adalah :

1. Sihir adalah salah satu pembatal keislaman.

Para ulama memasukkan sihir salah satu pembatal keislaman sebagaimana yang disebutkan oleh Syeikh Muhammad At Tamimy dalam kitab beliau “ Nawaqidlul islam “ (pembatal-pembatal islam). Berdasarkan firman Allah Ta’ala :

وَمَا يُعَلِّماَنِ مِنْ أَحَدٍ حَتىَّ يَقُوْلاَ إِنَّماَ نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ

“ Dan keduanya (harut dan marut) tidak mengajari seseorang (ilmu sihir) kecuali setelah mengatakan kepadanya :” sesungguhnya kami ini hanyalah cobaan (buatmu) maka janganlah kamu menjadi kafir…” (QS 2 : 102).

Ibnu Abbas berkata menafsirkan ayat tersebut :” apabila ada orang yang datang kepada keduanya (Harut & Marut) untuk belajar sihir, keduanya melarang dengan keras dan berkata :” kami ini hanyalah cobaan untukmu maka janganlah kamu mejadi kafir, karena keduanya mengajarkan kebaikan dan keburukan, keimanan dan kekafiran. Dan mengetahui bahwa sihir termasuk kekafiran…”.

2. Mengaku-aku tahu yang ghaib adalah termasuk menyekutukan Allah dalam kerububiyahan-Nya.

Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang mengetahui yang ghaib kecuali Allah, firmanNya :

ُقلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّماَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ

“ Katakanlah : Tidak ada siapapun dilangit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah “. (QS An Naml : 65).

Ibnu Katsir berkata :” Allah memerintahkan RosulNya untuk menyampaikan bahwa siapapun dari penghuni langit dan bumi tidak ada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah saja “. (3/452).

Allah memberitahu kabar gaib hanya kepada RosulNya saja (QS Al Jinn : 26). Dan membantah keyakinan bahwa para jin itu mengetahui gaib, firmanNya :”Maka tatkala Kami memenetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkanya kepada mereka kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka saat ia tersungkur, para jinpun tahu bahwa kalaulah mereka tahu yang gaib tentu mereka tidak akan tetap di dalam siksa yang menghinakan “. (QS Saba’ : 14).

Menurut Ibnu Abbs, Mujahid, Hasan Al Bashry, Qatadah dan yang lainnya, dalam waktu yang lama kematian Nabi Sulaiman tidak diketahui hingga rayap memakan tongkatnya dan Nabi Sulaiman jatuh tersungkur ke bumi. Baru kemudian nyatalah kepada jinn dan manusia, bahwa jin tidak mengetahui yang gaib. (Tafsir Ibnu Katsir 3/638-639).

Praktek-praktek perdukunan, seperti melihat nasib baik buruk seseorang, mencari barang yang hilang, mengetahui ihwal orang lain, dan yang semacam itu melalui cara semisal membaca garis tangan seseorang, menghubungkana nasib dengan huruf, juz, atau ayat-ayat tertentu, melihat dalam mangkuk dan lain sebagainya merupakan perkara kekafiran dan dosa yang sangat besar sebagaimana yang disebutkan oleh imam Adz Dzahaby dan Ibnu Hajar Al Haitamy.

3. Dukun menyekutukan Allah dalam keuluhiyahanNya.

Suatu yang biasa bila dukun mendekatkan diri kepada jin dengan berbagai macam bentuk ibadah seperti menyembelih untuk jin (roh), padahal Rosulullah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah (HSR Muslim) dan menyembelih adalah ibadah yang hanya diperuntukkan kepada Allah, orang yang memalingkannya kepada selain Allah telah berbuat syirik besar.

Mereka juga minta perlindungan dan bantuan jinn sedangkan keduanya adalah ibadah yang harus ditujukan hanya kepada Allah, walhasil seorang dukun semakin kuat ketaatannya kepada jin (khadamnya) maka semakin senang pula jinn kepadanya, dan keduanya saling menikmati satu sama lainnya.

Hal itu telah Allah kabarkan dalam firmanNya

“ Dan ingatlah hari Allah menghimpun mereka semua, (dan Allah berfirman): hai golongan jin (setan) sesungguhnya kalian telah banyak menyesatkan manusia. Lalu berkata kawan-kawan mereka dari golongan manusia : Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapat kesenangan dari sebagian lainnya, dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau telah tentukan bagi kami. Allah berfirman : Neraka itulah tempat tinggal kalian, kekal selama-lamanya, kecuali Allah menghendaki lain. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana dan Maha Tahu “ (QS Al An’am : 128).

4. Mendatangi dukun dan mempercayainya adalah kekafiran terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wasallam.

Dalam hadits sahih Nabi bersabda :

من أتى كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد

“Barang siapa mendatangi dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, sunguh ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhamad”. HR Ahmad, sahih).

5. Dukun memperolok agama Allah.

Diantara dukun ada yang menulis al qur’an dengan kotoran manusia, ada pula yang menjadikannya sebagai alas kaki ketika buang hajat, ini jelas sebuah Perbuatan yang keji dan kemurtadan yang terang, diantara mereka ada yang mencari kekuatan dengan cara membaca ayat-ayat tertentu sehingga tidak mempan di bacok, dapat menjatuhkan orang dari jarak jauh.

Hal itupun merupakan perbuatan memperolok ayat-ayat Allah, setan dapat masuk kepada manusia dengan cara yang bid’ah tersebut. Karena al qur’an tidaklah turun untuk hal itu tapi sebagai peringatan kepada manusia dan pemberi kabar gembira.

6. Sihir adalah perkara yang dapat membinasakan pelakunya di dunia dan akhirat.

Nabi bersabda :” jauhilah tujuh perkara yang membinasakan ; menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan jihad, dan menuduh wanita muslimah yang menjaga kehormatannya telah berbuat zina “.(Muttafaq ‘alaih).

7. Sihir menzolimi orang lain.

Sering kali dukun menyakiti orang lain dengan santet, pelet, dan sejenisnya, mengguna-guna orang sehingga hidupnya hancur, jelas ini adalah kezaliman yang tidak akan Allah biarkan.

Wallahu a’lam.

About Ustadz Badrusalam

Nama beliau adalah Abu Yahya Badrussalam. Beliau lahir pada tanggal 27 April 1976 di desa Kampung Tengah, Cileungsi, Bogor, tempat dimana studio Radio Rodja berdiri. Beliau menamatkan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Fakultas Hadits pada tahun 2001

Check Also

Amal Yang Berat Ditimbangan

Kajian Ilmiah: Amal-amal Yang Berat Ditimbangan – Ustadz Badru Salam, Lc Amalan itu bertingkat-tingkat, ada …

Tulis Komentar