Home / Artikel / Kaidah Fikih (9) : Pada Asalnya Semua Yang Di Dunia Halal dan Suci

Kaidah Fikih (9) : Pada Asalnya Semua Yang Di Dunia Halal dan Suci

Pada asalnya segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia adalah halal dan suci.
Sedangkan ibadah pada asalnya terlarang.

Dalil kaidah ini adalah firman Allah [Islamic phrases=”Tabaraka wa Ta’ala”]F[/Islamic]

هو الذي خلق لكم ما في الأرض جميعا

Dialah yang telah menciptakan untukmu apa yang ada di bumi ini semuanya. (AlBaqarah:29).

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan apa yang ada di bumi ini semuanya sebagai kenikmatan untuk kita sebagai sesuatu yang halal. Maka tidak boleh mengharamkannya kecuali bila ada dalil.

Adapun dalil ibadah adalah hadits:

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

Barang siapa yang mengada ada dalam perkara kami ini apa apa yang bukan darinya, maka ia tertolak. (HR Muslim).

Maka tidak boleh kita beribadah kecuali setelah ada dalil yang memerintahkannya. Juga dikarenakan ibadah adalah jenis dari pembebanan, sedangkan pada asalnya manusia tidak diberikan beban. Ini adalah bentuk kemudahan syariat dan kesempurnaan islam. Sehingga kita tidak perlu melelahkan diri untuk membuat sebuah ibadah, karena kewajiban kita hanya ittiba saja.

Maka dalam masalah dunia, kita boleh berkreasi dan membuat tekhnologi yang bermanfaat untuk manusia, meskipun tidak ada di zaman Nabi [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] karena masalah dunia pada asalnya halal selama tidak ada dalil yang melarang.

Adanya mobil, pesawat, kapal, handphone, speaker dan sebagainya adalah masalah duniawi yang dihalalkan dan bukan bid’ah sama sekali.

Lihat Semua “Artikel Kaidah Islam”

About Ustadz Badrusalam

Nama beliau adalah Abu Yahya Badrussalam. Beliau lahir pada tanggal 27 April 1976 di desa Kampung Tengah, Cileungsi, Bogor, tempat dimana studio Radio Rodja berdiri. Beliau menamatkan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Fakultas Hadits pada tahun 2001

Check Also

Tafsir Ayat-Ayat Manhaj (2) : An Nisa ayat 140

Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma juga berkata: "Jangan duduk di majelis ahli hawa, karena duduk di majelis mereka menimbulkan penyakit hati." (Dikeluarkan oleh ibnu Bathoh dalam Al Ibanah 2/438).

Tulis Komentar