Home / Artikel / Kaidah Fikih (7) : Dua keadaan perkara yang diharamkan

Kaidah Fikih (7) : Dua keadaan perkara yang diharamkan

Dua Keadaan Perkara Yang Diharamkan

Perkara yang diharamkan ada dua keadaan:

  1. Diharamkan dzatnya seperti judi, arak, riba dan sebagainya.
  2. Diharamkan karena menjerumuskan kepada yang haram. Seperti melihat wanita yang bukan mahram diharamkan karena mendekati Zina. Memakai sutera diharamkan karena mendekati tasyabbuh dengan wanita, dan sebagainya.

Perkara yang diharamkan dzatnya dibolehkan ketika darurat saja.

Perkara yang diharamkan karena menjerumuskan, dibolehkan disaat ada hajat.

Contohnya memakai sutera bagi lelaki boleh untuk keperluan pengobatan gatal. Melihat wanita boleh untuk tujuan menikahinya, dan sebagainya.

Lihat Semua Artikel “Kaidah Fikih”

About Ustadz Badrusalam

Nama beliau adalah Abu Yahya Badrussalam. Beliau lahir pada tanggal 27 April 1976 di desa Kampung Tengah, Cileungsi, Bogor, tempat dimana studio Radio Rodja berdiri. Beliau menamatkan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Fakultas Hadits pada tahun 2001

Check Also

Kaidah Fikih (26) : Hukum Fardhu ‘Ain dan Fardhu Kifayah

Perintah apabila yang dimaksud darinya pelakunya, maka perintah itu hukumnya fardlu ain. Dan apabila yang …

Tulis Komentar