Home / Artikel / Kaidah Fikih (23) : Dalam Mu’amalah Yang Dianggap Adalah Yang Terjadi

Kaidah Fikih (23) : Dalam Mu’amalah Yang Dianggap Adalah Yang Terjadi

Yang dianggap dalam mu’amalah adalah sesuai yang terjadi, bukan sesuai dugaannya.

Telah disebutkan bahwa dugaan kuat dapat digunakan dalam masalah ibadah >>(Kaidah Fikih 21)<< Adapun dalam mu’amalah yang dianggap adalah sesuai yang terjadi.

Apabila si A menjual barang milik B tanpa izinnya, tetapi rupanya B sudah mewakilkan penjualan tanpa sepengetahuan A, maka jual belinya sah. Walaupun haram bagi A menjual milik B tanpa izinnya.

Bila C membayarkan hutang B kepada A, maka dianggap lunas walaupun B tak mengetahuinya.

Bila A menjual milik B tanpa izinnya, ternyata B telah meninggal sebelum terjadinya akad. Dan ternyata A pewaris B maka akadnya sah..
dan sebagainya…

Lihat Semua Artikel “Kaidah Islam”

About Ustadz Badrusalam

Nama beliau adalah Abu Yahya Badrussalam. Beliau lahir pada tanggal 27 April 1976 di desa Kampung Tengah, Cileungsi, Bogor, tempat dimana studio Radio Rodja berdiri. Beliau menamatkan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Fakultas Hadits pada tahun 2001

Check Also

Kaidah Fikih (26) : Hukum Fardhu ‘Ain dan Fardhu Kifayah

Perintah apabila yang dimaksud darinya pelakunya, maka perintah itu hukumnya fardlu ain. Dan apabila yang …

Tulis Komentar